Aqidah dan Filsafat 2012

Jumat, 15 Maret 2013

Ilmu Kalam




Oleh:

JUADIR IHSAN
SEPTIDI AGE PRATAMA
ALI SAPUTRA
I.                 Pengertian ilmu kalam

menurut ahli tata bahasa Arab, kalam adalah 'kata' atau 'lafaz' dengan bentuk majemuk (ketentuan atau perjanjian). Secara teknis, kalam adalam alasan atau argumen rasional untuk memperkuat perkataan. Secara tata bahasa, kalam merupakan kata umum tentang perkataan, sedikit atau banyak, yang dapat digunakan untuk setiap bentuk pembicaraan (likulli ma yatakallam bihi); atau ekspresi suara yang berturut-turut hingga pesan-pesan suara itu jelas maksudnya. Dalam ayat 144 surah al-A'raf, menyebut bi kalami yang ditujukan kepada Nabi Musa AS, menurut al-Baidawi maksud bi kalami iyyaka (aku berbicara lansung kepadamu). Dalam ayat 15 surah al-fath, kalama Allah diartikan janji atau ketentuan Allah SWT yang haru diikuti oleh seluruh umat manusia.[1]
Sebagai kata benda dari kata taklim, kalam mengandung dua pengertian, yaitu berbicara dan hukum (undang-undang). Ayat 75 surah al-Baqarah, kalam berarti Allah SWT berbicara langsung kepada Nabi Musa AS atau hukum Allah SWT yang dikenal dengan din al-Islam. Ayat 6 surah at-Taubah, kalam adalah firman Allah SWT atau isi yang terkandung dalam agama islam secara nyata dan menyeluruh. Kalam sebagai kata kerja banyak digunakan dalam al-Quran yang artinya berbicara kepada seseorang yang dikenai perbuatan. Abu Hasan al-Asy'ari dalam al-Ibanah mengartikan kata taklim dengan al-musyafahah bi al-kalam (berbicara dengan pembicaraan tertentu). Kata kalam lainnya mempunyai pengertian yang netral yaitu berbicara, bercakap-cakap, dan diskusi yaitu latakallamu terdapat surah Hud ayat 105, na takallamu dalam surah an-Nur ayat 16, dan ya takallamu dalam surah ar-Rum ayat 35 dan an-naba ayat 38.[2]
Syech M. Abduh menyatakan bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah), sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya dan sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya dan membicarakan tentang Rasul-rasul Tuhan, untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, siafat-sifat yang mungkin ada padanya.[3] Adapula yang mengatakan kalau ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bikti yang yakin.
menurut Harun Nasution, teologi dalam islam disebut 'ilm al-Tauhid. Kata tauhid mengandung arti satu atai Esa dan ke-Esaan dalam pandangan Islam, sebagai agama monotheisme merupakan sifat yang terpenting di antara segala sifat-sifat Tuhan. Teologi Islam disebut pula 'ilm al-Kalam. Kalam adalah kata-kata, sehingga dengan pengertian kalam ini muncul dua pemahaman. Pertama, kalam ialah sabda Tuhan. Karena soal kalam sebagai sabda Tuhan atau Al-Quran dikalangan umat Islam pada abad ke sembilan dan kesepuluh Masehi pernah menimbulkan pertent angan-pertentangan keras sehingga timbul penganiayaan dan pembunuhan-pembunuhan terhadap sesama muslimpada masa itu. Kedua, yang dimaksud kalam adalah kata-kata manusia, karena kaum teolog Islam bersilat lidah dengan kata-kata dalam mempertahankan pendapat dan pendirian dan masing-masing. Teolog dalam Islam dinamai dengan mutakallimun yaitu hali debat yang pandai memakai kata-kata.[4]
menurut Nurcholish Majid, ilmu kalam sering diterjemahkan sebagai teologia, sekalipun sebenarnya tidak seluruhnya sama dengan pengertian teologia dalam agama Kristen. Misalnya dalam pengertian teologi Kristen, ilmu fiqih dalam islam termasuk teologi. Karena itu sebagian di kalangan ahli ada yang menghendaki pengertian yang lebih praktis untuk menerjemahkan ilmu kalam sebagai teologis dialektis atau teologi rasional, dan mereka melihatnya sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat khas dalam Islam.[5]

II. Nama-Nama Lain Dari Ilmu Kalam
1. Ilmu Tauhid
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, soal-soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya, serta mengupas dalil-dalil yang mungkin sesuai dengan akal, guna membuktikan adanya zat yang mewujudkan, kemudian juga mengupas dalil-dalil sam’iyat guna mempercayai sesuatu dengan yakin.
Sebab dinamai ilmu Tauhid dikarenakan ilmu ini membahas keesaan Allah.
2. Ilmu Ushuluddin
Ushuluddin adalah serangkaina kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul adalah jama’ dari ashl yang berarti pokok, dasar, fundamen sedangkan ad-din artinya adalah agama. Jadi perkataan Ushuluddin menurut loghatnya berarti pokok atau dasar-dasar agama.
Alasan dinamai dengan ilmu Ushuluddin yaitu karena ilmu ini membahas tentang prinsip-prinsip agama Islam.
“Ilmu Ushuluddin adalah ilmu yang membahas padanya tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil qath’I dan dalil-dalil akal fikiran”
3. Ilmu Aqaid
Aqaid artinya simpulan – buhul, yakni kepercayaan yang tersimpul dalam hati. Aqaid adalah jama’ dari aqidah. M. Hasby As Sidiqi menjelaskan dalam bukunya tentang maudhu’ tahid, dia mengatakan bahwa maudhu’tauhid adalah pokok pembicaraan ilmu tauhid yaitu aqidah yang diterangkan dalil-dalilnya.
Jadi, ini dinamakan dengan ilmu Aqaid disebabkan ilmu ini berbicara tentang kepercayaan Islam. Syekh Thahir Al Jazairy menerangkan :
“Aqidah Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenarannya “
4. Ilmu Ma’rifah
Ma’rifah artinya adalah pengenalan atau mengenal. Dalam Islam, tentang ilmu ketuhanan ini sering disebut dengan ilmu Ma’rifah karena ilmu ini membahas terhadap hal-hal yang berkenaan dengan sifat-sifat-Nya yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi-Nya.
5. Theology Islam
Penulis-penulis barat banyak menggunakan sebutan theology Islam, tentang ilmu Kalam, baik dari segi loghat maupun istilah. Theology terdiri dari dua kata yaitu “theos” yang berarti Tuhan dan “logos” yang berarti ilmu. Oleh karena itu theology bermakna ilmu tentang tuhan atau ilmu tentang ketuhanan.
6. Nama Lainnya
Ada sebagian ulam yang menyebutkan bahwa ilmu tauhid ini disebut dengan ilmu sifat dua puluh. Ini disebabkan karena sifat-sifat ketuhanan yang wajib ada pada-Nya ada dua puluh jumlahnya dan itulah yang menjadi pokok pembahasannya.[6]



III. Perbedaan antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Figh dan Filsafat
1.      Perbedaan Ilmu Kalam dan Fiqh
Perbedaan antara kedua ilmu tersebut adalah kalau ilmu kalam bertautan dengan soal-soal kepercayaan (aqidah), maka Fiqh bertautan dengan hukum-hukum perbuatan lahir (ahkam ‘amalijjah). Al-Farabi mengatakan bahwa perbedaan kedua ilmu tersebut ialah kalau ilmu kalam menguatkan ‘aqidah  dan syariat yang dijelaskan oleh pembuat agama (Tuhan dan Nabi Muhammad SAW). sedang ilmu Fiqh berusaha mengambil hukum (istimbat) sesuatu yang tidak dijelaskan oleh pembuat agama dari suatu yang sudah diterangkannya dalam lapangan ‘aqidah dan syariat semuanya.
Dengan perkataan lain, ilmu kalam membicarakan soal-soal ‘aqidah, yaitu dasar-dasar agama, sedang ilmu Fiqh membicarakan soal-soal furu’, yaitu yang bertalian dengan perbuatan. Masalah ‘’tauhid’’ (mengesakan Tuhan) merupakan salah satu dasar Islam dan dari padanya seorang faqih mengambil hukum-hukum ibadat, tanpa menguraikan dasar agama tau memperbincankan Ketuhanan dan sifat-sifat Tuhan, karena persoalan-persoalan ini menjadi bidang pembahasan ulama-ulama Ilmu Kalam, bukan bidang seorang faqih. Demikian pula halnya dengan dasar-dasar lainnya, seperti soal-soal kebangkitan, politik, siksa dan sebagainya.[7]
2.      Perbedaan Ilmu Kalam dengan Filsafat
Ilmu kalam sebagai sebuah disiplin ilmu pasti memiliki sistematika dan metode tersendiri. Metode yang digunakan ilmu kalam adalah metode jidal (debat). A. Razak menyebutnya dengan metode keagamaan. Alasannya, karena para mutakallimun (teolog) untuk mempertahankan keyakina dan argumentasinya selalu dengan perkataan atau pembicaraan dan perdebatan. Sehingga orang yang ahli dibidang kalam disebut mutakallimun. Sebagai sebuah diskusi keagamaan, wacana kalam yang menjadi objek kajiannya adalah keyakinan kebenaran tentang ajaran Agama Islam, bukan mencari sutau kebenaran yang dibicarakan oleh filsafat.[8]  
             Dengan batasan di atas, ada perdebatan yang sangat mencolok antara Ilmu Kalam dan filsafat. Ilmu kalam ingin mempertahankan kebenaran keyakinan keagamaan secara logis dan argumentasi. Dengan kata lain, kalam didahului oleh keyakinan kemudian dilakukan sebuah pembuktian. Sementara filsafat ingin mencari kebenaran dengan argumen dan pembuktian secara rasional untuk dijadikan sebagai suatu pegangan dan keyakinan.[9]


[1] Ensiklopedia Islam 2, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994), hlm. 345
[2] Ibid,                     
[3] Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Ilmu Klam), (Jakarta: pustaka al-Husna), hlm. 12
[4] Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI H-Press, 1978), hlm. ix
[5] Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban. Sebuah Telaah Krisis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemoderayan, (Jakarta: Paramadina, 1992), hlm. 201-202
[6] Nama-nama Ilmu Kalam dan Sebab Penamaan You Friend.htm (Oleh: khalik0589 | Oktober 30, 2008) diakses pada tanggal 11 Maret 2013
[7] A. Hanafi M.A, Theology islam (Jakarta, Pustaka al-Husna), hlm. 14
[8] A. Razak. Metode Studi Islam, (Bandung: Media Utama Pustakama, 2001), hlm. 86
[9] Rohanda WS, Op. Cit. Hlm. 18

Jawaban Pertanyaan:
1. Definisi nama-nama Lain merupakan objektifitas dari ilmu kalam itu sendiri. Bukan penyetaraan ilmu rujukan itu semuanya sama.
(Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan)
2. Tiga ciri ilmu kalam yakni: Kalam Allah, Mutakallimun, dan tidak sama dengan Ilmu Mantiq (karena berhubungan dengan aqidah bukan pemikiran alam).
(Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan)
3. Tujuan Ilmu Kalam yakni: menjelaskan aqidah Islam dan menangkis serangan kritik dari pihak luar (meyakinkan atau mengkuatkan pengetahuan tentangnya sehingga terhindar dari sifat ragu dalam menjalaninya.
(Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan)
4. Ilmu Ushul Fiqh menjadi disiplin ilmu sejak pada abad 2 H kemudian terus berkembang pada abad 3 H dan 4 H yang dibauri dengan beberapa paham atau aliran - aliran Islam seperti Asa'riyyah yang dominan di masyarakat.
(Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan)
5. Sumber - Sumber Ilmu Kalam : Al-Quran, Hadis, dan Akal.
(Ali Saputra) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar